Pinjol atau singkatan dari pinjaman online ini banyak digandrungi sebagai solusi mencari dana. Konsepnya kurang lebih sama dengan kredit konvensional yang ditawarkan berbagai lembaga keuangan dengan jasa demikian.
Proses pencairannya relatif lebih mudah dibanding kredit konvensional ke bank atau semacamnya. Pengguna hanya perlu mengunduh dan mendaftarkan identitas di situs atau aplikasi. Kemudian ajukan permohonan hingga disetujui oleh pihak pemberi pinjaman dengan proses peninjauan terlebih dahulu. Syarat umumnya yaitu melampirkan foto kartu identitas dan swafoto sembari memegangnya. Dengan begitu, pihak pinjol menjadikan dokumen tersebut sebagai jaminan serta keakuratan data yang Anda daftarkan.
Masing-masing pinjol memiliki limit pinjaman. Semua berada di angkat satuan hingga puluhan juta. Tentu biaya yang harus diganti sudah diakumulasi dengan bunga yang disepakati. Meski mudah digunakan, tak sedikit juga yang merasa kesulitan melunasinya. Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketidaksesuaian penghasilan dan jumlah pinjaman. Imbasnya yaitu pengguna akan terus-menerus ditagih dan ditanya kapan akan melakukan pelunasan. Maka dari itu, pastikan Anda memikirkannya secara matang apabila ingin mengajukan permohonan pinjaman. Terkait dengan itu, berikut ini adalah ulasan mengenai cara melunasi hutang pinjol. Selengkapnya, simak tulisan di bawah ini.
Cara Melunasi Hutang Pinjol
Cara Melunasi Hutang Pinjol
1. Gunakan Dana Darurat
Dana darurat merupakan unsur perhitungan keuangan yang perlu diperhatikan. Anda dapat menggunakannya sewaktu-waktu apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Misalnya jatuh sakit, bencana alam, dan hal di luar perkiraan lainnya. Apabila penghasilan tidak dapat mencukupi pelunasan, Anda juga bisa menjadikan dana darurat sebagai pilihan. Hal ini dapat membuat Anda terlepas dari proses penagihan yang dilakukan oleh pihak pinjol.
2. Analisis Keuangan
Cara melunasi hutang pinjol berikutnya yaitu dengan melakukan analisis keuangan. Hal ini juga bisa diterapkan sebelum mengajukan pinjaman
Dengan begitu, Anda dapat mempertimbangkan peluang pelunasan. Anda bisa meninjau jumlah cicilan yang dibandingkan dengan pengeluaran harian serta penghasilan.
Dengan begitu, Anda dapat mempertimbangkan peluang pelunasan. Anda bisa meninjau jumlah cicilan yang dibandingkan dengan pengeluaran harian serta penghasilan.
3. Tidak Kredit di Tempat Lain
Cara melunasi hutang pinjol kali ini yaitu dengan tidak mengajukan pinjaman ke pihak lain. Tujuannya agar Anda tidak pusing dengan cicilan yang bisa mengurangi pengeluaran sehari-hari.
Termasuk pinjol atau pun konvensional, hindari ‘gali lubang, tutup lubang.’ Pasalnya, rekam jejak gagal bayar dapat berimbas ke Anda yang bisa masuk ke daftar hitam pengajuan pinjaman berikutnya.
4. Rutin Bayar
Cara melunasi hutang pinjol juga bisa dilakukan dengan rutin membayar. Lebih baik apabila Anda melakukannya tepat waktu. Hal ini untuk menghindari penggunaan uang ke hal lain yang tidak sesuai alokasi. Pihak pinjol juga tidak begitu gencar melakukan penagihan yang mungkin bisa mengganggu aktivitas Anda.
5. Menjual Aset
Cara melunasi hutang pinjol yang terakhir yaitu dengan menjual aset. Cara ini bisa dilakukan apabila tidak ada pilihan lain. Jual aset dengan nilai setara atau lebih besar dan segera lunasi. Misalnya tanah, bangunan, kendaraan, logam mulia, dan lain-lain. Risiko Tidak Bayar Utang Pinjol Selain cara di atas, ternyata tidak membayar utang pinjol juga memiliki risiko tertentu. Adapun beberapa risiko tersebut di antaranya:
1. Blacklist SLIK OJK Perlu diingat bahwa risiko ini akan berlaku untuk Anda yang meminjam uang dari pinjol ilegal, yaitu lembaga keuangan yang tidak mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini mengacu pada dokumen pribadi yang diunggah ketika mengajukan pinjaman. Misalnya dokumen tersebut adalah KTP, Kartu Keluarga, NPWP, akun internet banking, hingga slip gaji. Tak heran ketika OJK bisa memasukkan Anda ke daftar hitam apabila sewaktu-waktu ingin mengajukan pinjaman lagi. Maka dari itu, penting untuk menjaga skor kredit dengan membayar tagihan tepat waktu.
2. Bunga Semakin Bertambah Bunga pinjaman merupakan bentuk balas jasa yang ditetapkan pinjol dan wajib dibayarkan oleh peminjam. Selain membayar tagihan wajib, nominal tersebut juga terakumulasi dengan bunga. Apabila Anda menunda atau tidak membayar tagihan, tentu saja bunga akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengajukan perpanjangan tenor untuk meringankan bunga.
Jenis-jenis Pinjol Setelah terjawab pertanyaan mengenai apa itu pinjol, ternyata pinjaman ini memiliki beberapa jenis. Berikut penjelasannya. 1. Pinjol Legal Pinjol legal merupakan pihak penyedia pinjaman uang online yang resmi dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjol jenis ini lebih jelas dari segi pertanggungjawaban dan sistem di dalamnya. Maka dari itu, Anda tidak perlu khawatir tentang alur uang dan keamanan data pribadi yang sebelumnya disetorkan sebagai persyaratan. Diketahui bahwa dalam mengajukan pinjaman, umumnya pihak pengaju harus melengkapi dokumen pribadi seperti kartu identitas, dan sebagainya. 2. Pinjol Ilegal Kebalikan dari yang sebelumnya, pinjol ilegal merupakan pihak penyedia pinjaman online liar yang tidak diakui keabsahannya oleh OJK. Pinjol yang termasuk di dalamnya sangat rawan terhadap kerugian dan ketidakjelasan pertanggungjawaban dari pengajuan pinjaman maupun alur uang yang dicairkan. Sejumlah nasabah pinjol ilegal juga kerap mengakui bahwa mereka mendapatkan hal kurang baik. Misalnya mendapatkan ancaman-ancaman ketika ditagih oleh pihak pinjol ilegal. Sebagai calon nasabah, ada baiknya agar lebih berhati-hati. Pinjol ilegal akan menawarkan proses pencairan yang lebih mudah sebagai iming-iming. Namun di lain sisi, bunga yang ditetapkan relatif tinggi sehingga merupakan nasabah.
0 Komentar